Rabu, 14 September 2022 sekitar pukul 14.00 WIB terdengar teriakan seorang warga dari arah selatan Balai Desa Kertanegara. Warga sekitar dan seluruh perangkat Desa yang ada di kantor segera bergegas menuju sumber suara dan didapati kepulan asap hitam yang keluar dari sela-sela seng atap rumah milik Ahmad Sukardi (84 th). Perangkat Desa dan warga sekitar langsung berbondong-bondong berusaha memadamkan api yang mulai melahap bagian belakang dari rumah Ahmad Sukardi. Namun, kobaran api sudah terlanjur membesar akibat material yang sangat mudah terbakar yang menumpuk di dalam rumah tersebut.
Kondisi bangunan yang dipenuhi kertas, kayu, plastik, dan barang-barang mudah terbakar mengakibatkan api merambat sangat cepat. Hembusan angin yang cukup kencang membuat api menjalar ke rumah yang berada tepat disebelah rumah Ahmad Sukardi, yaitu rumah milik Suritno (58 th). si Jago Merah hampir saja menyentuh atap Balai Desa Kertanegara yang berada persis di depan lokasi kejadian. Alhamdulillah, dengan gotong-royong warga api dapat sedikit dikendalikan hingga pada sekitar pukul 14.30 WIB, mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Musibah kebakaran ini termasuk dalam kategori berat sehingga kobaran api baru dapat dipadamkan secara total dan menyeluruh pada sekitar pukul 16.00 WIB dengan menggunakan 2 (dua) unit mobil Pemadam Kebakaran dan dibantu gotong-royong warga. Beruntungnya, peristiwa yang terjadi di Dusun Sidamulya, RT 02 RW 02, Desa Kertanegara Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga ini tidak memakan korban jiwa. Akan tetapi, kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan cukup besar. Satu rumah terbakar habis tak tersisa, milik Ahmad Sukardi, dan satu rumah disampingnya terbakar hampir 70%, milik Suritno. Kerugian pada musibah ini ditaksir mencapai Rp65.000.000,- (enam puluh lima juta rupiah).
Belakangan diketahui musibah berawal dari nyala api pada tungku. Sugiyatun (57 th) alias Lembut, sedang memasak air di tungku pada pukul 14.00 WIB dan ia tinggal menuju sungai tambra. Lembut merupakan anak dari Sukardi yang memiliki kebiasaan cukup unik. Ia sering mengumpulkan barang-barang bekas di dalam rumahnya hingga menumpuk. Selepas kepergian sang istri beberapa waktu yang lalu (re: meninggal), Sukardi pergi ke Cilacap untuk menemui keluarganya dan Lembut tinggal seorang diri di dalam rumah di jaga oleh Kakaknya, Suritno.
Bambang Teguh Wahyono selaku Kepala Desa Kertanegara mengungkapkan duka cita yang mendalam terhadap korban. Beliau menyarankan kepada keluarga korban untuk sementara waktu mengungsi di tempat lain sembari menunggu bantuan sosial turun. Baik dari Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten maupun dari pihak lain. Diketahui saat ini keluarga korban mengungsi di kediaman Budiono (44 th) yang berada di sebelah barat lokasi kejadian.
Peristiwa nahas ini tentu menjadi duka dan sekaligus pembelajaran bagi seluruh warga Desa Kertanegara agar senantiasa berhati-hati dan tetap waspada. Jangan sampai meninggalkan kompor/tungku dalam keadaan api menyala. Kejadian ini juga menjadi evaluasi bagi Pemerintah Desa untuk lebih optimal dalam menangani bencana, khusunya kebakaran rumah. Mengingat pemukiman warga Desa Kertanegara yang cukup padat.
Pemerintah Desa Kertanegara membuka seluas-luasnya bagi siapapun yang hendak berdonasi untuk keluarga korban dengan datang langsung ke kantor Balai Desa Kertanegara pada pukul 08.00 – 16.00 WIB.
0 Komentar